HomeRole ModelProf. (H.C.UA). Dr. Carina Citra Dewi Joe, BSc, MSc, PhD

Prof. (H.C.UA). Dr. Carina Citra Dewi Joe, BSc, MSc, PhD

  • Kapan pertama kali Ibu/Anda memutuskan untuk belajar dan berkarir di bidang STEM?
    Ketika SMA, Saya selalu pikir bahwa saya paling jadi dokter atau insinyur. Tapi pada suatu ketika waktu pelajaran biologi di SMA, guru saya mempresentasikan mengenai bidang baru yang masih jarang ditemukan di Indonesia tetapi populer di luar negeri yaitu mengenai Bioteknologi spesifiknya biologi molekuler. Guru saya menjelaskan bagaimana merubah warna ikan, yang waktu itu monokromatik dari hitam putih jadi warna-warni. Sejak saat itu saya menjadi sangat tertarik mengenai Bioteknologi sehingga mempelajari lebih dalam mengenai Bioteknologi.

  • Apakah yang mendorong Anda untuk belajar dan berkarir di bidang STEM?
    Semua itu didorong oleh keinginan saya untuk memiliki pekerjaan yang bermakna bagi orang lain, intinya yang bisa mengubah hidup mereka.
    Dorongan juga datang dari sekolah saya ketika saya mempelajari lebih dalam lagi mengenai Bioteknologi ternyata aplikasinya bukan hanya merubah warna ikan. Bisa juga digunakan untuk medisin, agrikultural, dan juga ada untuk food, merubah genetik crops agricultural. Setelah mengetahui semua itu, saya putuskan, bidangnya menarik, jadi saya mau itu menjadi karir saya kedepan yang menarik untuk saya, tidak membosankan, dan saya bisa kerjakan dalam waktu yang lama.

  • Bagaimanakah sistem dukungan untuk perempuan dalam menekuni dan berkarier di bidang STEM di Indonesia?
    Untuk dukungan perempuan berkarir di bidang STEM  di Indonesia masih ada usaha dari berbagai pihak, Tapi masih kurang menurut saya. Belum terlalu menunjang.
    Apa yang dikerjakan di universitas, belum tentu bisa dipakai di industri.  yang itu mungkin yang paling gap di Indonesia. Jadi, ada gap yang hilang. Antara yang di akademi dengan yang di industri. Seperti kayak perlengkapan lab-nya.
    Sistem dukungan bisa diberikan dengan menyediakan perlengkapan lab yang memadai
  • Apakah faktor-faktor kunci kesuksesan Anda dalam berkarir di bidang STEM?
    Nomor satu sih, resiliensi. Menurut saya, mau orang sepintar apapun, kalau tidak punya resiliensi, mereka tidak akan sampai ke titik yang mereka tuju. Iya.
    Dalam melakukan apapun, rasa jenuh pasti ada. Tapi kalau kita benar-benar suka dengan bidangnya, dan kita punya resiliensi itu, pasti kita akan balik lagi, walaupun sudah mau berhenti, tapi pasti akan balik lagi ke situ. 
  • Tips apa yang bisa Anda berikan untuk perempuan yang menekuni dan berkarier di bidang STEM?
    bermimpi yang tinggi . Dan jangan pernah pilih jalan yang paling mudah. Kalau jalan yang paling mudah selalu, banyak orang lain bisa melakukannya Kamu akan bisa digantikan dengan mudah. Karena bekerja dengan yang mudah tidak bisa menghasilkan sesuatu yang baik. Apalagi jamannya sekarang, jaman AI, Artificial Intelligence. Buat anak-anak jaman sekarang, selalu memilih jalan yang paling mudah. Kebanyakan anak muda tidak mau cari jalan yang susah itu. Anak muda sekarang maunya yang shortcut.
    Saya  mau memberikan tips kepada mereka, cari tahu apa yang mereka suka. Karena mungkin anak SMA sekarang masih bingung apa yang mau dilakukan. Tapi sebenarnya mereka bisa cari tahu apa sih pekerjaan yang mereka akan lakukan di masa depan. Cari tahu apa komponennya, apa yang harus mereka lakukan. Dan mereka juga bisa visit ke company atau ke institusi untuk mencari tahu. Kayak internship, untuk summer internship itu, untuk mencari tahu dan mencari pengalaman juga.

 

“Dream high and never choose the easiest path. If the easiest path, someone else can do it, you will be replaced. Because working with the easiest can’t produce something good.”