ACARA WIDYA INDONESIA
LOKAKARYA - WOMEN IN STEM
Widya Indonesia penelitian yang bertujuan untuk mendukung, membina, dan memberdayakan perempuan Indonesia untuk mengejar karir di bidang sains, teknologi, teknik, dan matematika (STEM) dengan membangun ketahanan melalui jaringan profesional, panutan, dan teladan.
Proyek ini dilaksanakan oleh Edinburgh Napier University United Kingdom dan Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya bekerja sama dengan Equate Scotland. Proyek ini didanai oleh hibah British Council’s Gender Equality Partnerships dan Kedaireka – Kementrian Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia – Kampus Merdeka.
Widya Indonesia Melakukan penelitian tentang tantangan dan peluang perempuan Indonesia dalam belajar dan mengejar karir sukses di bidang STEM merupakan langkah awal untuk memberdayakan mereka. Dengan bekerja sama dengan penasihat karir universitas, program pelatihan dan lokakarya berbasis penelitian dapat dirancang untuk mendukung siswi Indonesia agar lebih percaya diri dalam mengejar karir di bidang ini. Selain itu, pengembangan platform jaringan dan saluran komunikasi menjadi kunci untuk memfasilitasi hubungan profesional serta membangun sistem pendukung bagi perempuan yang bekerja di STEM. Melalui keterlibatan dengan panutan, kegiatan inspiratif dapat digelar untuk mendorong perempuan Indonesia terus mengejar dan mengembangkan karir di bidang STEM. Sebagai langkah strategis, ringkasan kebijakan yang ditujukan kepada pemerintah, lembaga pendidikan, dan pemangku kepentingan lainnya diperlukan guna mendukung pengembangan jalur karir dan memperkuat peran perempuan Indonesia di STEM.
Lokakarya Women in STEM sukses diselenggarakan selama dua hari, yaitu Selasa, 10 dan Rabu, 11 September 2024, di Auditorium UKWMS Kampus Kalijudan. Hari pertama dihadiri oleh guru-guru di bidang STEM dengan tema “Peran Para Guru dalam Keberhasilan Peserta Didik di Bidang STEM.” Guru-guru yang hadir dalam lokakarya ini berasal dari beberapa daerah di Indonesia, antara lain Ambon, Pangkalan Kerinci, Labuan Bajo, Yogyakarta, Bandung, Jakarta, Semarang, dan Surabaya. Hari kedua dihadiri juga oleh guru, siswi, dan mahasiswi dengan tema “Membangun Ketahanan dan Strategi untuk Mengembangkan Karir di Bidang STEM.”
Untuk mendukung tujuan dari lokakarya ini dengan memperkuat ketahanan melalui dukungan profesional, serta inspirasi dari panutan dan contoh teladan, beberapa tokoh perempuan yang berkarir di bidang STEM turut hadir dalam lokakarya ini, di antaranya Yuyun Ismawati, M.Sc., Penasihat Senior dan pendiri Nexus3Foundation, Prof. Felycia Edi Soetaredjo, Dekan Fakultas Teknik UKWMS, serta Prof. Carina Joe, ilmuwan Indonesia pemegang hak paten vaksin Oxford-AstraZeneca yang berpartisipasi secara hybrid.
Yuyun Ismawati memberikan materi terkait tantangan dan peluang mengejar karir di bidang STEM pada hari pertama. Beliau mengatakan bahwa keluarga, teman, lingkungan, dan sekolah memiliki peran penting dalam mendorong perempuan untuk berkarir di bidang STEM.
Pada sesi berikutnya, Prof. Nathalia Tjandra, Ph.D., membawakan materi mengenai bias bawah sadar. “Penelitian kami menunjukkan bahwa seringkali perempuan Indonesia tidak melanjutkan menekuni bidang STEM bukan karena kemampuannya, melainkan karena ketidaksadaran mereka. Sebagai seorang pendidik, bias Anda dapat mempengaruhi siswa. Banyak anak perempuan dalam memilih karir di suatu bidang juga dibimbing oleh guru. Guru dan sekolah berperan penting bagi siswa dalam menentukan karir masa depannya.” Dalam sesi ini, Prof. Nathalia menggarisbawahi poin penting bahwa para pendidik harus sadar bahwa peran mereka benar-benar mempengaruhi pemikiran anak didiknya.
Di hari kedua lokakarya dengan tema “Membangun Ketahanan dan Strategi untuk Mengembangkan Karir di Bidang STEM,” Prof. Felycia Edi Soetaredjo menjelaskan awal mula ketertarikan di bidang STEM, kesempatan, serta manfaat yang bisa didapatkan ketika berkarir di bidang tersebut. “Sejak kecil, saya sudah berkata pada diri sendiri, jangan membuang sampah sembarangan. Jadi, jika saya melihat dan menemukan sampah, saya akan segera memungutnya dan membuangnya ke tempat sampah. Bayangkan kalau semua warga negara Indonesia melakukan ini, pasti Indonesia akan sangat bersih,” ungkap Prof. Felycia. Ia menekankan pentingnya kesadaran lingkungan dan tanggung jawab individu terhadap kebersihan. Dengan pengalamannya, Ia ingin menginspirasi peserta yang hadir untuk berkontribusi dalam menjaga kebersihan lingkungan.
Pada sesi berikutnya, Carina Joe membagikan pengalamannya berkarir di bidang STEM. Menurutnya, dalam menekuni suatu bidang, hal pertama yang harus dilakukan adalah memahami ilmu dasarnya, karena dengan memahami ilmu dasar, itu bisa membantu dalam menentukan bidang karir dan menekuni suatu bidang. “Langkah pertama dalam melakukan sesuatu haruslah rasa percaya diri. Kebanyakan perempuan tidak berani mengambil tanggung jawab karena ragu. Ini semua bisa diatasi dengan memotivasi diri sendiri bahwa Anda mampu melakukannya. Anda harus memiliki keberanian untuk menyuarakan apa yang Anda ketahui,” pesan Prof. Carina kepada siswi dan mahasiswa yang ingin berkarir di bidang STEM.
Semua rangkaian acara lokakarya berlangsung dengan sukses dan teratur, melibatkan kehadiran banyak guru dari berbagai daerah di Indonesia serta siswa-siswi dari berbagai sekolah. Interaksi yang terjalin selama kegiatan ini diharapkan dapat mendorong pihak sekolah untuk menginspirasi dan mendukung para siswi dalam mengejar karir di bidang STEM.