- Kapan pertama kali Ibu/Anda memutuskan untuk belajar dan berkarir di bidang STEM?
Awalnya saya mulai kenal matematika di umur 4 tahun, waktu itu orang tua saya memberikan saya les sempoa aritmatika dari situ saya mulai suka dengan hitung-hitungan. Dari Pelajaran sempoa aritmatika tersebut kemudian saya mengambil mata kuliah matematika Jurusan Matematika di University of Indonesia dan lanjut S2 financial management, sampai situ saya bertemu dengan dosen dan juga praktisi yang ternyata menyadarkan saya bahwa Matematika itu juga aplikatif dan sangat menyenangkan banyak kita temukan di kehidupan sehari-hari. Orang tua telah memperkenalkan bidang STEM ini dari umur 4 tahun itu juga influence dari Papa Mama saya di mana mereka senantiasa mengajarkan matematika dan senang banget untuk mengajarkan dengan cara yang luar biasa fun. Akhirnya saya terinspirasi sehingga setelah saya selesai kuliah matematika dan financial management saat ini saya bekerja di bidang yang sangat berhubungan dengan matematika dan ada programming yang terinspirasi dari Papa.
- Tips apa yang bisa Anda berikan untuk perempuan yang menekuni dan berkarier di bidang STEM?
Perempuan-perempuan Indonesia jangan takut untuk berkarir di bidang STEM, Mari kita patahkan stereotipe bahwa perempuan nggak bisa shining perempuan nggak bisa memimpin ,itu sekarang udah enggak ada karena sekarang mulai shifting banyak sekali pemimpin-pemimpin perempuan yang hebat juga dan untuk berkarir di kantor banyak sekali posisi -posisi pimpinan yang bisa diisi oleh perempuan dan ternyata pendapat mereka didengarkan dan ternyata selain berkarir mereka juga masih bisa mengurus keluarga. Tetap semangat jangan menyerah karena bidang STEM saat ini cukup banyak membuka peluang untuk perempuan-perempuan Indonesia untuk bisa memimpin untuk pendapatnya didengarkan dan bidang STEM ini. Butuh banyak perempuan Indonesia yang berani untuk bisa tampil berani untuk bisa memecahkan stereotype dan kita bisa menunjukkan bahwa dengan keunikan yang kita punya kita juga bisa berkarya di bidang STEM.
- Apa faktor yang menjadi kunci kesuksesan hingga saat ini?
saya yang paling penting kita tahu kelebihan dan kelemahan diri kita, dari situ kita bisa menekan kelebihan yang kita punya sehingga bidang karir yang kita pilih adalah bidang karir yang sesuai dengan passion kita karena setiap hari kita mengerjakan sesuatu dan itu akan menjadi hal yang membosankan kalau kita tidak suka sama kerjaannya tapi kalau kita cocok dengan pekerjaannya kita bisa lebihnya nyaman, totalitas dan memberikan yang terbaik serta lebih ingin tahu lagi bahkan mungkin lebih daripada pekerjaan yang diminta dan apabila kita menemukan suatu persoalan yang sulit kita bisa cari step by stepnya kita bisa lakukan langkah demi langkah dari step by step yang kecil itu lama-lama nggak berasa tiba-tiba permasalahannya selesai
- Apa kekurangan utama yang perlu diperbaiki di Indonesia?
Penyampaian pendidikan yang kurang sesuai dengan anak sehingga dibutuhkan pendekatan emosional dalam mengajar, karena setiap anak memiliki potensi yang unik terutama di daerah-daerah yang fasilitas pendidikannya kurang. Mengajar dengan hati melibatkan empati, kepedulian, dan kemampuan untuk menjalin hubungan yang kuat dengan siswa. Ini bukan hanya tentang transfer pengetahuan, tetapi juga tentang membangun karakter dan nilai-nilai kehidupan