HomeRole ModelCaroline Kurniawati, STP.

Caroline Kurniawati, STP.

  • Kapan pertama kali Ibu/Anda memutuskan untuk belajar dan berkarir di bidang STEM?
    Awalnya, waktu saya SMA kelas 3, saya memutuskan untuk masuk ke food science sebenarnya pemikiran awalnya karena food adalah suatu kebutuhan primer manusia yang tidak akan pernah habis. Oleh karena itu, saya mengambil jurusan food science. Waktu awal-awal masuk di semester-semester awal kebanyakan mengenai teori kimia, teori biologi kemudian di semester-semester akhir banyak knowledge baru tentang pengelolaan industri makanan, bahan additive dan sebagainya. Dan saya merasa semasa kuliah dari awal sampai akhir semakin lama semakin open-minded terhadap technology and science terutama di bidang food.  Saya masuk ke jurusan food science di tahun 2004 di Widya Mandala kemudian  lulus 2008.  Setelah lulus saya melamar pekerjaan ke PT. Winaros, PT tersebut adalah perusahan yang pertama saya melamar kerja yang kemudian diterima dan saya stay disitu sampai sekarang. 
  • Apakah yang mendorong Anda untuk belajar dan berkarir di bidang STEM?
    Yang mendorong untuk belajar dan berkarir di bidang STEM adalah bahwa dunia industri food adalah industri yang primer dan pokok sehingga cukup banyak industri yang membutuhkan tenaga kerja di bidang food science and technology.

 

  • Bagaimanakah sistem dukungan untuk perempuan dalam menekuni dan berkarier di bidang STEM di Indonesia?
    Menurut saya kalau di Indonesia sekarang cukup mendukung di bidang akademik maupun di bidang industri. Karena saya lihat untuk sekarang banyak sekali perempuan-perempuan yang level jabatanya cukup baik dalam suatu industri di suatu perusahaan. Banyak level manager yang sekarang dipegang oleh perempuan, kemudian bahkan level yang lebih tinggi daripada manager seperti director.
    Sistem dukungan untuk perempuan bisa diperhatikan dari aspek fasilitas untuk daycare atau tempat untuk merawat anak karena terus terang waktu awal-awal saya punya anak yang masih bayi sempat bingung juga bagaimana cara membagi waktu antara karir dan peran saya sebagai ibu rumah tangga. 

 

  • Tips apa yang bisa Anda berikan untuk perempuan yang menekuni dan berkarier di bidang STEM?
    Saran saya untuk setiap perempuan muda yang saat ini sedang kuliah atau yang baru mulai berkarir di bidang STEM, intinya kalau saya dulu saya selalu melakukan apa yang terbaik dari diri saya. Jadi walaupun itu hal kecil, tetapi saya berusaha melakukan dengan sebaik-baiknya dengan seluruh kemampuan saya. Jadi saya selalu berpendapat kalau saya bisa dapat A kenapa saya harus dapat B? Kalau saya bisa dapat nilai 100 kenapa saya harus dapat nilai 90? Bagi perempuan mudah yang baru mulai karir atau yang masih sedang kuliah do your best berikan yang terbaik walaupun kelihatannya tidak sebanding dengan apa yang kita terima. Misalnya, gaji saya sekian tetapi kenapa saya harus bekerja sedemikian keras, tetapi percayalah bahwa itu semua pasti akan kembali ke kita karena ilmu itu sebenarnya milik kita kalau kita mau belajar lebih dan mau memberi lebih untuk perusahaan, pada akhirnya benefitnya kita sendiri yang akan menerimanya.

 

 

 

“Give your best even if it doesn’t seem to be worth what we receive because in the end, we will receive the benefits ourselves”